Selasa, 06 Mei 2025

Hitungan wajib haji

  1. Salah satu kriteria istitho’a adalah : Ada kendaraan menuju Makkah saat memasuki bulan Dzulhijah. 

2. Orang yang telah mendaftar dianggap belum memiliki kendaraan menuju Makkah sebelum ia dijadwalkan berangkat dan memasuki bulan Dzulhijah. Maka seluruh daftar orang yang berada di antrian haji pada dasarnya belum terkena Khitob Wajib haji karena masih menunggu.  

3. Orang yang daftar haji dinyatakan terkena Khitob wajib apabila ia telah memasuki bulan Dzul hijah yang pada bulan itu juga ia sudah dijadwalkan berangkat. 

4.  Jika ia meninggal dalam kondisi ke 3 itulah baru kemudian ia diwajibkan untuk dibadalkan ahli warisnya. 


Pun demikian, jika antum kaji lebih dalam, sebenarnya meskipun telah memenuhi kondisi nomor 3, seseorang tetap tidak terkena Khitob wajib haji karena sistem Visa haji sebenarnya adalah pemalakan. Nah, adanya pemalak ini menyebabkan kita tidak wajib haji juga. 

«تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي» (٤/ 21):

«(فَلَوْ خَافَ عَلَى نَفْسِهِ) أَوْ بَعْضِهِ (أَوْ مَالِهِ) ، وَإِنْ قَلَّ (سَبُعًا أَوْ عَدُوًّا) مُسْلِمًا أَوْ كَافِرًا (‌أَوْ ‌رَصَدِيًّا) وَهُوَ مَنْ يُرْصِدُ النَّاسَ أَيْ يَرْقُبُهُمْ فِي الطَّرِيقِ أَوْ الْقُرَى لِأَخْذِ شَيْءٍ مِنْهُمْ ظُلْمًا (وَلَا طَرِيقَ) لَهُ (سِوَاهُ لَمْ يَجِبْ الْحَجُّ) لِحُصُولِ الضَّرَرِ» 

«قَوْلُ الْمَتْنِ (‌أَوْ ‌رَصَدِيًّا) بِفَتْحِ الصَّادِ الْمُهْمَلَةِ وَسُكُونِهَا نِهَايَةٌ وَمُغْنِي وَمِثْلُ الرَّصَدِيِّ بَلْ أَوْلَى كَمَا هُوَ ظَاهِرٌ أَمِيرُ الْبَلَدِ إذَا مَنَعَ مِنْ سَفَرِ الْحَجِّ إلَّا بِمَالٍ وَلَوْ بِاسْمِ تَذْكِرَةِ الطَّرِيقِ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mudah bagi orang lain tidak pada dirinya

 الكل حكيم مادامت القصة قصة  Semua orang menjadi ahli hikmah selama kejadiann itu tidak terjadi pada diri nya ,,, ketika kejadian terjadi pa...